Ketika saya bilang sangat bangga pada seni olahraga beladiri
dari korea, apakah saya disebut tidak nasionalis? Ketika saya lebih memilih
taekwondo dibanding silat, apakah saya tidak nasionalis? Saat aku lebih
mementingkan taekwondo dan terhibur saat menontonnya daripada menonton beladiri
kebudayaan negara sendiri, apakah saya akan dicap tidak nasionalis? Tentunya
saya tidak butuh cap, ketika semua pertanyaan itu hinggap dipikiran saya
beberapa kali, saya hanya bisa jawab dengan tidak menjawab, tidak ada jawaban
yang salah dan benar dan tidak berhak untuk menilai seseorang karena pilihannya
atau pendapatnya tidak sesuai bahkan bertentangan, NO. Jika butuh alasan yang
kuat, maka saya akan menjelaskan dengan tindakan namun perkataan dirasa perlu.
Saya melihat TNI berlatih beladiri asal korea, karena beladiri korea dipakai di
militer berbagai negara, saya melihat silat tidak populer seperti taekwondo
yang mempopulerkan secara bersungguh-sungguh dengan pemerintahnya membuat
kukkiwon lalu membuat taekwondo sangat maju dan ada dalam olimpiade, ada di
hampir semua negara, dan pemegang sabuk hitam yang sudah berjuta-juta, dari
anak-anak hingga kakek tua. Saya pernah melihat presiden kukkiwon yang
mengatakan pada saat itu bahwa “Taekwondo adalah persembahan Korea untuk
dunia”. Dan kita tidak pernah mendengar Silat indonesia menginginkan untuk
menyebarkan silat ke seluruh dunia karena tidak didukung penuh pemerintah jugan
orang indonesia masih ada yang takut akan klaim dari negara-negara sekitar,
seperti orang malaysia yang bermain angklung lalu orang indonesia bilang
angklung kita diklaim malaysia, dan lain sebagainya. Ini era globalisasi dan
kita sudah tidak mempunyai nasionalisme kita secara utuh, tidak perlu saya
contohkan karena kita merasakannya sendiri, dari kaki hingga rambut, jika kita
bilang kita sangat nasionalisme hanya karena kita membela timnas atau
semacamnya, maka saya yang tolol akan mengatakan anda goblok. Pertanyaan saya
pernyataan dan jawabannya adalah yang dilakukan sendiri, bukan yang terus
dikatakan. Sudah sangat jelas bukan?
Semua orang punya hak, semua berhak memilih, dan terlalu
naif jika kita terlalu nasionalis dengan berlebihan, semua orang berbeda
kebutuhan, dan jika saya bicara taekwondo, maka saya bicara kebutuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar