Selama
beberapa dekade terakhir, tambang mineral di Papua telah dikeruk secara
edan-edanan oleh Freeport, namun mirisnya keuntungan mineral yang mencapai
milyaran dollar amerika itu tak berdampak signifikan bagi Provinsi paling Timur
di Indonesia itu. Infrastruktur serta tingkat perekonomian di Papua masih tetap
jalan di tempat. Berkali lipat jauh tertinggal di bawah pembangunan masif Pulau
Jawa.
Namun
kenyataannya, mineral tambang yang dikeruk Freeport di Papua adalah sumber
energi Bumi yang tak bisa diperbarukan. Ada saatnya kekayaan tanah Papua akan
habis dikeruk.
Lalu
dengan cara apa lagi Indonesia dapat mandiri mengembangkan teknologi energi
terbarukan? Jawabannya adalah nuklir!
Pertanyaan besar kemudian menjalar, sejauh mana perkembangan tekologi nuklir Indonesia?
Mungkinkah Indonesia bisa mandiri lewat perkembangan energi nuklir?
Sesungguhnya,
nuklir tak asing lagi bagi para ilmuwan di Indonesia. Sejak satu dekade pasca
Indonesia merdeka, yakni pada 1954 Indonesia sudah mencetuskan ide pengembangan
dan pemanfaatan energi nuklir demi terciptanya sumber energi Indonesia yang
ramah lingkungan dan bisa diperbarui. Secara arti, Nuklir adalah teknologi
tinggi yang lahir dari reaksi inti atom yang bisa dimanfaatkan dalam berbagai
hal. Sumber energi nuklir punya kekuatan yang sangat besar, dan bisa
dimanfaatkan sebagai sumber energi besar untuk menghidupi kehidupan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar