Rabu, 15 Juni 2016

ANTOLOGI PUISI "LIMA" oleh Yofan salim



Kata pengantar
Syukur Alhamdulillah saya menyelesaikan antologi puisi ini untuk melanjutkan antologi puisi saya yang terdahulu telah dibuat.
Penulis yang baik adalah pembaca yang rakus. Tidak ada yang lebih mulia dari membaca selain mengapresiasi karya orang lain meski jauh dari kata sempurna.

Juni 2015




Berlima

Teringat lagi
Tentang kalian yang ku kenal
Mengenal kalian
Adalah hal paling indah dan berarti

Tinggal kenangan
Sekarang tersisa
Banyaknya ode
Tentang kalian tak berarti lagi

Kita sekarang berpisah
Seakan tak kenal cerita
Masa lalu yang kita sebut bahagia
Sekarang musnah, tak ada lagi yang ada hanya gundah

Kini, masih mengingat yang berlalu
Puisi ini sekedar omong kosongku
Tidak ada artinya memikirkan yang telah usai
Ingatan ini akan selesai
Memudar dan terhempas




Kepompong

Mereka ngomong mereka sombong
Mereka ragu lalu gagu
Mereka gila, dan menggila
Acuh tak acuh !

Mereka ngomong mereka bohong
Seperti lagu pop yang mengganggu
Mereka persetan dan kemunafikan
Seperti iblis mereka sadis

Mereka berargumen seperti pemenang
Sebuah drama yang menantang
Seperti pemeran antagonis
Terlalu pesimistis tapi terdengar manis

Mereka mati atau pergi
Mereka ternyata kembali
Membawa senjata ampuh dari mulut
Membenarkan yang salah tanpa takut



Insomnia

Lihatlah bulan, sangat kesepian
Lihatlah, setiap malam selalu kesepian
Maka temani bulan itu, berdua
Di gelapnya malam
menerangi
Sunyi dalam pelukan dingin
Dekatkan pada angin kematian
Kita akan lelah dengan sendirinya
Lihatlah, sangat kesepian
Lihatlah, dari dalam selalu kesepian



Sepasang hati kertas

Setiap hadirmu,
Ku lihat kasihmu
Tergambar di pikirku
Berbentuk hati kertas untukmu

Sepasang hati kertas,
Mungkinkah kau lihat?
Telah ku buat
Dari kertas yang pernah kau buat pesawat

Kau sudah pergi, apa boleh buat
Miris dengan hati sendiri
Ku butuh dan berlari
Ku rapuh dan sendiri



Endless night

Kita duduk berdua, dan tertawa
Dalam suasana di kala senja bercerita
Di bangku taman sekolah dulu, ku tinggalkan
Mungkin misteri yang tak pernah ku ungkapkan

Kita duduk berdua, banyak bicara
Dalam hati begitu hangat rasanya
Mereka yang mencibirku adalah hidup
Lalu keluar ruangan untuk sedikit udara yang ku hirup

Kita melangkah ke depan bersama
Tapi sedikit canggung dan sedikit aneh

Kita duduk dan tertawa
Tapi bersama orang yang berbeda
Sedikit senang dan terkenang
Mungkin dunia paralel dan sebuah misteri



Penutup
Terimakasih dan antologi saya yang lain akan terus berbicara secara berkesinambungan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar